Soal Jalan Raya Banyak Matrial Pasir Ini Tanggapan MP Banjarsari dan Aktivis

Poto /Jalanan yang berlobang dan banyak matrial pasir

Porosidn.com - Banyaknya debu matrial pasir yang berceceran di jalan raya Gunung Kencana-Jalupang dan Banjarsari yang disinyalir membahayakan pengendara motor.

Sebelumnya pengguna jalan mengeluhkan hal itu, karena membuat jalan licin dan debunya berterbangan hingga mengenai mata yang diduga kuat akibat aktivitas pertambangan pasir.

Menindaklanjuti hal itu, Mediator Pengayom Satuan Polisi Pamong Praja Kecamatan Banjarsari, Jajang mengatakan bahwa, pihaknya sudah memperingatkan hal itu agar meminimalisir matrial pasir di jalanan.

"Saya selalu mengingatkan dan menyampaikan kepada para pengusaha tambang melalui humasnya untuk selalu menjaga, mengontrol dan membersihkan pasir yg berceceran di jalan," ujarnya saat Senin/09/Juni/25 dihubungi Via WhatsApp.

Terpisah dari itu, Shandy Febriansyah aktivis kemahasiswaan Universitas Mathla'ul Anwar menilai bahwa hal itu membuat jalanan juga membahayakan.

"Kita sendiri bisa melihat ko, banyak matrial pasir yang berceceran selain jalannya banyak yang berlobang juga, perlu di curigai juga apakah pertambangan yang di sekitar itu upayanya agar pasir itu tidak berceceran," ujar Shandy 

Baca Juga : https://www.porosidn.com/pemerintahan/pengendara-motor-keluhkan-banyaknya-debu-matrial-pasir-berceceran-dijalan-raya/

Selain itu , Shandy juga mempertanyakan tambang di wilayah Gunung Kencana dan Banjarsari tentang perizinannya.

"Saya curiga diduga ini atau jangan jangan izinnya tidak ada, kami selaku aktivis sangat mempertanyakan itu dan akan berusaha mencari tau ke pihak terkait," tegasnya

Shandy berharap, agar jalanan yang tercemari oleh matrial pasir yang berceceran harus selalu di siram agar tidak membahyakan masyarakat.

"Saya minta ke pihak terkait, baik itu pihak pihak tambang ataupun pihak pemerintah agar bagaimana caranya jalanan yang berada di Gunung Kencana-Jalupang dan Banjarsari -Picung agar selalu di siram mengingat matrial pasir sangat berbahaya," harapnya (Firman/Red)