POROSIDN.COM - Pembangunan Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI) yang bersumber dari APBN melalui Balai Besar Cidanau-Ciujung-Cidurian di Desa Barunai Kecamatan Cihara Lebak Banten tidak berkualitas diduga asal jadi.
Hal itu diungkapkan oleh aktivis Aliansi Muda Banten Selatan dari hasil investigasi dilapangan pihaknya menemukan bahwa pekerjaan tersebut tidak memiliki kualitas.
"Saya melakukan investigasi tadi di lapangan, hasil kerjaannya bisa dikatakan tidak memiliki kualitas karena terlihat seperti kekurangan semen," kata Firman Selasa/09/09/25
Firman juga menuturkan bahwa, dengan kualitas seperti itu dikhawatirkan tidak akan maksimal karena tidak sesuai dengan standar kualitas.
"Saya khawatir dengan kualitas seperti itu tidak bertahan lama, karena saya menyaksikan sendiri bagaimana kualitasnya ," tuturnya
Firman juga mengungkapkan bahwa matrial pasir yang digunakan adalah pasir laut yang mana menurutnya penggunaan matrial tersebut tidak dianjurkan karena mengingat kadar garam yang tinggi.
"Menggunakan pasir laut itu sebenarnya tidak dianjurkan padahal karena mengingat kadar garamnya kan tinggi apalagi takaran semen sedikit pasir banyak bagaimana mau berkualitas," tandasnya
Untuk itu AMBAS meminta kepada pihak terkait, untuk segera melakukan uji kualitas dari setiap titik program
"Saya harap Kepada pihak terkait untuk segera melakukan uji kualitas disetiap titik pengerjaan Program P3TGAI," harapnya
Sementara itu, salah satu pekerja yang enggan disebutkan namanya mejelaskan bahwa bangunan tersebut menggunakan pasir laut Pantai Cihara
"Pasir menggunakan pasir Cihara jadi pasir kan ada dua kalau pasirnya bagus yah adukannya bagus kalau takaran yah segitu tujuh satu, tujuh ember pasir satu ember semen, berapa kali saya komplen tentang pasir laut," ujarnya
Terpisah Ketua P3A Karya Jaya Desa Barunai Kecamatan Cihara Lebak Banten menjelaskan bahwa pihaknya membangun sesuai dengan standar kualitas.
"Pasir dari Bayah gak pake pasir dari Cihara karena jelek, kalau semen menggunakan semen merah putih, satu ember semen itu kadang tujuh ember pasir kadang delapan ember tergantung pasirnya," Jelasnya saat dihubungi melalui telepon WhatsApp
Ditanya soal kualitas kurang bagus, ia menanggapi bahwa pembangunan fisik nya belum selesai jadi masih bisa diperbaiki
"Terserah kalau kualitasnya jelek atau bisa ajah masalah begitu mah itumah bisa diperbaiki lagi. Ini saya tidak bisa menjelaskan kualitas bagus jeleknya karena bangunannya belum selesai," imbuhnya ***