Porosidn.com - Menyikapi gaduhnya program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI) di Kabupaten Lebak yang diduga jadi bahan bancakan aktivis Aliansi Muda Banten Selatan (AMBAS) angkat bicara.
Program yang seharusnya berjalan dengan baik guna memajukan pertanian masyarakat itu, ternodai oleh aksi oknum yang memungut dari per kelompok P3A untuk kepentingan pribadi.
"Saya menemukan bahwa ada pungutan yang dilakukan oleh oknum DPR melalui tim nya dilapangan sampai di angka 30 jutaan ini sangat memalukan dan harus dibasmi," kata Haes Rumbaka selaku Aktivis AMBAS
Menurut Haes, program yang bersumber dari APBN melalui Balai Besar Wilayah Sungai Cidanau–Ciujung–Cidurian (BBWSC 3) dengan nilai 195 juta per titik itu seharusnya tanpa ada pungutan dengan dalih apapun.
"Bagaimana negara kita mau berkembang oknum wakil rakyatnya saja seperti itu, program langsung untuk pertanian guna kesejahteraan petani saja mereka sunat," tambahnya
Lebih jauh, Haes memaparkan tentang dugaan praktik kotor tersebut dilakukan yaitu dengan cara di kolektif oleh oknum tim yang diduga kuat atas arahan oknum DPR.
"Jadi dari informasi yang kami serap dan keterangan dari hasil investigasi bahwa modusnya itu ialah dengan cara dikolektif oleh salah satu tim di beberapa titik dan hasilnya itu dikumpulkan di salah satu orang, nah itu diduga baru dialirkan ke oknum DPR," tandasnya
Haes menegaskan bahwa, kejadian seperti itu adalah tindakan yang sangat memalukan dan harus segera diusut tuntas.
"Bayangkan saja oknum wakil rakyat yang kita gajih untuk mensejahterakan masyarakatnya malah melakukan tindakan yang sangat memprihatikan dan menjengkelkan," paparnya
Untuk itu, Haes menuturkan pihaknya akan melaporkan oknum tersebut ke Mahkamah Kehormatan Dewan.
"Kita akan segera membuat laporan dengan bukti bukti yang sudah kita kumpulkan ke Mahkamah Kehormatan Dewan" tukasnya
Sementara sampai berita ini dipublish wartawan masih berusaha untuk mendapatkan klarifikasi yang diduga dari para pelaku pungli itu.