Porosidn.com - Aliansi Muda Banten Selatan (AMBAS) mendesak Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) melakukan audit investigasi kegiatan Kunjungan Kerja DPRD Lebak.
Koordinator AMBAS Haes Rumbaka mengatakan, kegiatan Kunker tersebut dinilai tidak ada manfaat, terlebih di tengah kesulitannya ekonomi masyarakat, bahkan efisiensi anggaran saja tidak cukup.
Menurut Haes, hal pertama yang patut dicurigai adalah soal perjalanan dinas DPRD Lebak yang dinilai hanya mengambur hamburkan uang saja.
"Yah walaupun sudah dilakukan efisensi anggaran untuk Kunjungan Kerja tapi itu tidak cukup, mending dihapuskan saja toh gak ada manfaatnya sama sekali hanya menghambur-hamburkan anggaran," katanya Sabtu 04 Oktober 2025
Selain itu, Haes menuga ada permainan kotor dalam pelaksanaan kunjungan kerja anggota DPRD Lebak.
"Wajar dong kita selaku masyarakat menduga, kalau di acara kunjungan kerja itu ada permainan kotor. Yah mungkin sudah jadi rahasia umum juga kan," tuturnya.
Lebih jauh Haes Rumbaka merasionalkan tentang bagaimana seharusnya yang diutamakan.
"Kita rakyat tentunya meminta agar hal yang paling sifatnya urgensi harus diutamakan contohnya adalah untuk menekan angka kemiskinan di Lebak, apa salahnya kalau Kunjungan Kerja DPRD di hapus lalu anggaranya dialihkan untuk lapangan kerja, silahkan kita hitung, kalau saja per orang anggota DPRD Lebak dapat tugas kunker sebanyak 5 kali dalam sebulan dengan anggaran misalnya Rp 5 juta, kali 50 anggota Dewan sudah berapa terkumpul dalam setahun," jelasnya
Untuk itu Haes Rumbaka menegaskan bahwa pihaknya akan segera mengadukan hal itu ke BPK.
"kami AMBAS akan segera melakukan pengaduan ke BPK agar segera mengaudit terutama pada Kunjungan Kerja DPRD Lebak, saya yakin dugaan saya ada permainan di sini," tegasnya
Sementara berita ini di publish Wartawan masih berusaha mengkonfirmasi kepada pihak Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Lebak.. *Taufik